Senin, 05 Maret 2012

tugas pengantar agribisnis


TUGAS PENGANTAR AGRIBISNIS

ARTI DARI AGROINDUSTRI, AGROTEKNOLOGI,
FORWARD LINKAGE DAN BACKWARD LINKAGE

OLEH  :

NAMA                               :           PATNU
NIM                                    :           CBA 110 016
MATA KULIAH               :           PENGANTAR AGRIBISNIS



 








KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
2011


1.      Pengertian Agroindustri
Agroindustri dapat diartikan dalam dua hal, yaitu pertama agroindustri adalah industri yang berbahan baku utama dari produk pertanian. Studi agroindustri pada konteks menekankan pada food processing management dalam suatu perusahaan produk olahan yang bahan baku utamanya adalah produk pertanian. Menurut FAO (Hicks, 1996), suatu industri yang menggunakan bahan baku dari pertanian dengan jumlah minimal 20% dari jumlah bahan baku yang digunakan adalah agroindustri. Arti yang kedua adalah bahwa agroindustri itu diartikan sebagai suatu tahapan pembangunan sebagai kelanjutan dari pembangunan pertanian, tetapi sebelum tahapan pembangunan tersebut mencapai tahapan pembagunan. Oleh karena itu, dapat dimengerti kalau pada rencana pembangunan lima tahun (REPELITA) VI sebagai tahap awal pembangunan jangka panjang kedua (PJP-II) diarahkan sebagai peletakan dasar untuk meningkatkan sumber daya manusia, menumbuhkan sikap kemandirian dan pengembangan pertanian yang mengarahkan pada industry pertanian, (Soekartawi2001).
Makna berkelanjutan (Sustainable) yang didampingi kata agroindustri tersebut, maka pembangunan agroindustri yang berkelanjutan (Sustainable agroindustrial development) adalah pembangunan agroindustri yang mendasarkan diri pada konsep berkelanjutan, dimana agroindustri yang dimaksudkan dibangun dan dikembangkan dengan memperhatikan aspek-aspek manajemen dan konservasi sumber daya alam. Semua teknologi yang digunakan serta kelembagaan yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut diarahkan untuk memenuhi kepentingan manusia masa sekarang maupun masa mendatang. Jadi teknologi yang digunakan sesuai dengan daya dukung sumber daya alam, tidak ada degradasi lingkungan, secara ekonomi menguntungkan dan secara sosial diterima oleh masyarakat (Soekartawi 1998, FAO, 1989, Sajise, 1996 ). Dari definisi ini ada beberapa ciri dari agroindustri yang berkelanjutan, yaitu pertama produktivitas dan keuntungan dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam waktu yang relatif lama sehingga memenuhi kebutuhan manusia pada masa sekarang atau masa mendatang. Kedua, sumber daya alam khususnya sumber daya pertanian yang menghasilkan bahan baku agroindustri dapat dipelihara dengan baik dan bahkan terus ditingkatkan karena berkelanjutan kerajinan tersebut sangat tergantung dari tersedianya bahan baku. Ketiga, dampak negatif dari adanya pemanfatan sumber daya alam dan adanya kerajinan dapat diminimalkan (Soekartawi, 2001).
Kemajuan ilmu dan teknologi yang mempengaruhi corak berpikir produsen, konsumen dan pelaku pembangunan pertanian dengan memperhatikan pada empat aspek seperti yang disebutkan diatas, yaitu:

1) Pemanfaatan sumber daya dengan tanpa merusak lingkungannya .
2) Pemanfatan teknologi yang senantiasa berubah.
3) Pemanfaatan institusi (kelembagaan) yang saling menguntungkan dan
4) Pemanfaatan budaya (cultural endowment) untuk keberhasilan pembangunan pertanian (Soekartawi, 2005).

Keempat aspek inilah yang banyak menentukan keberhasilan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

2.      Pengertian Agroteknologi
Agroteknologi yaitu teknologi yang dikembangkan atau ditemukan yang bersumber daya hayati. Sumber daya hayati di Indonesia ini sangat berlimpah serta beraneka ragam. Namun  hanya sedikit manusia yang memanfaatkan dan menyadari akan pentingnya sumber daya hayati ini. Misalnya kita bisa memanfaatkan jagung untuk dijadikan bio-energy dengan skala agroteknologi.
3.      Hubungan Antara Forward Linkage Dan Backward Linkage
keterkaitan antara sektor-sektor produksi dapat dilihat dari dua sisi, yakni dari sisi keterkaitan ke belakang (backward linkage) dan dari sisi keterkaitan ke depan (forward linkage). Keterkaitan ke belakang menunjukan daya penyebar, artinya kalau terjadi peningkatan permintaan akhir terhadap suatu sektor tertentu maka sektor tersebut akan mendorong peningkatan output semua sektor dengan kelipatan sebesar nilai multipliernya. Sebagai contoh, keterkaitan ke belakang sektor tanaman pangan dan tanaman lainnya di kalimantan Tengah sebesar 2.4916. Angka ini mengandung arti bahwa apabila permintaah akhir atas produk tanaman pangan dan tanaman lainnya meningkat sebesar satu rupiah, maka output semua sektor akan meningkat sebesar 2.4916 rupiah. Hal ini terjadi karena kenaikan permintaan akhir terhadap output sektor tanaman pangan dan tanaman lainnya sebesar satu rupiah, mendorong sektor ini meningkatkan permintaan input dari sektor-sektor lainnya, yang kemudian sektor-sektor lain tersebut meningkatkan output mereka yang juga memerlukan tambahan input. Akhirnya seluruh sektor ekonomi meningkat sebesar 2.4916 rupiah. Backward linkage menggambarkan keterkaitan antra sektor (aktivitas) produksi yang berada di hilir (downstream sectors) dengan sektor-sektor produksi yang berada di hulu (upstream sectors). Sisi pandangnya adalah sebagai pembeli input. Backward linkage akan eksis apabila peningkatan produksi sektor-sektor hilir memberikan dampak eksternalitas positif terhadap sektor-sektor hulu.
Pada sisi lain, keterkaitan ke depan (forward linkage) menunjukkan derajat  kepekaan suatu sektor tertentu terhadap permintaan akhir semua sektor-sektor lainnya. Dengan kata lain, jika terjadi kenaikan permintaan akhir pada semua sektor produksi maka suatu sektor tertentu akan memberikan respon dengan menaikan output sektor tersebut dengan kelipatan sebesar keofisien keterkaitannya. Contoh, koefisien keterkaitan ke depan sektor tanaman pangan dan tanaman lainnya di Jawa sebesar 3.7586 (Tabel 9. baris kedua, kolom ketiga). Angka ini mempunyai makna bahwa apabila permintaan akhir semua sektor produksi meningkat sebesar satu rupiah, maka output sektor tanaman pangan dan tanaman lainnya meningkat sebesar 3.7586 rupiah. Forward linkages menggambarkan keterkaitan antra sektor (aktivitas) produksi yang berada di hulu (upstream sectors) dengan sektor-sektor produksi yang berada di hilir (downstream sectors). Sisi pandangnya adalah sebagai penjual input.Forward linkages akan eksis apabila peningkatan produksi oleh sektor hulu (upstream sector) memberikan dampak eksternalitas positif terhadap sektor-sektor hilir (downstram sectors).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar